Gak semua anak di Indonesia bisa belajar dalam keadaan kenyang. Di beberapa tempat, sarapan itu bukan rutinitas tapi keberuntungan. Dan makan siang? Kadang cuma bisa dibayangin.
Di kota besar, mungkin banyak yang gak sadar betapa pentingnya satu piring makan siang gratis. Tapi di desa, di pesisir, di sekolah - sekolah kecil yang jauh dari pusat kota, piring itu bisa jadi penentu untuk anak-anak bisa fokus atau enggak, bisa semangat sekolah atau enggak.
Padahal, mereka semua punya hak yang sama. Mereka punya mimpi juga, cita-cita juga. Dan jujur aja, gak adil rasanya kalau masa depan mereka ditentukan oleh isi perut yang kosong.
Program makan siang gratis bukan soal keren-kerenan kebijakan. Ini soal keberpihakan. Soal negara yang hadir, gak cuma lewat spanduk atau pidato, tapi lewat nasi, sayur, dan lauk yang beneran sampai ke piring anak-anak itu. Dari Sabang sampai Merauke, dari gunung sampai laut, semua anak berhak untuk kenyang saat belajar.