Contoh kasus Diphtheria Di Indonesia

Temuan Difteri sampai Agustus 2023 di Kota Malang, 6 Kasus dan 1 Meninggal Dunia
Liputan6.com, Malang - Dinas Kesehatan Kota Malang mencatat selama periode Januari – Agustus 2023 ini ditemukan enam kasus difteri dengan satu di antaranya meninggal dunia. Seluruh pasien yang terjangkit penyakit itu adalah anak-anak usia 1-15 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan seluruh kasus difteri itu empat di antaranya temuan periode Januari – Juni. Dua kasus lagi ditemukan pada Juli yang seorang di antaranya anak berusia 8 tahun meninggal dunia pada 25 Juli lalu.

“Kasus tidak tersebar di semua kecamatan, pasiennya mayoritas anak usia 1-15 tahun. Kalau dua kasus terbaru itu ditemukan di Kecamatan Kedungkandang,” kata Husnul, Rabu (30/8/2023).

Pemerintah Kota Malang kemudian menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri setelah temuan kasus pasien meninggal dunia itu. Sejak awal Agustus kemudian dilaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI) atau pemberian imunisasi massal terhadap anak usia 1-15 tahun.

Difteri disebabkan infeksi oleh bakteri Corynebacterium. Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan. Dalam kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Malang, Meifta Eti Wulandari, mengatakan penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan pemberian imunisasi khususnya kepada anak-anak.
“Pasca pandemi membuat masyarakat masih khawatir ke fasilitas layanan kesehatan. Itu membuat program imunisasi tidak maksimal,” kata dia.

Menurut dia, sejak awal Agustus dilakukan ORI kepada seluruh anak usia 1-5 tahun di Kecamatan Kedungkandang agar wabah tidak menyebar. Serta agar tak terjadi lagi pasien meninggal dunia karena sakit difteri di Malang kota.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama